Lapanta Kopdar Goodreads Bulan September 2015
Waktu : Selasa, 22 September 2015 pukul 09:00 – 11:00
Tempat : Jogja Library Center Jl. Malioboro No. 175, Yogyakarta
Kawasan Malioboro masih tampak lenggang saat saya sampai di depan Jogja Library Center (JLC) tepat pukul 9 pagi. Ada dua buah becak terparkir dan pedagang kaki lima yang masih bersiap menggelar dagangannya di emperan toko. Desi, koordinator Goodreads Wilayah Yogyakarta sudah menunggu di depan JLC. Berikutnya Indri Azari, admin https://twitter.com/GoodReadsJogja datang.
Saya dan Indri masuk duluan ke dalam JLC, mengisi buku pengunjung lalu meninggalkan KTP untuk mendapatkan kunci loker karena tas harus diletakkan disitu. Saat saya dan Indri duduk lesehan di lantai JLC yang terbuat dari kayu, anggota Goodreads lainnya hadir yaitu : Risda, Ryan, Mbak Dewi, Mochtar dan Amalia (Ame). Total yang bergabung dalam Kopdar September ini ada delapan orang.
Mbak Gandes, petugas perpustakaan yang telah ditunjuk untuk menjelaskan tentang JLC mengajak kami ke sebuah ruangan di bagian belakang yaitu mini theater yang biasanya digunakan untuk layanan audio dan visual. Mbak Gandes juga memperkenalkan diri sebagai petugas di Rumah Belajar Modern (RBM) yang berlokasi di Bangunharjo, Sewon, Bantul.
Mbak Dewi mewakili menjelaskan apa itu komunitas Goodreads Jogja. Goodreads dulunya adalah komunitas maya di http://www.goodreads.com/. Tahun 2010 kopdar Goodreads Jogja pertama kali diadakan di Kedai Kebun, sekitar 10 orang hadir. Setiap bulan mengadakan Kopdar sharing buku, tempatnya berpindah-pindah tapi perpustakaan Goodreads Jogja ada di rumah Mbak Niken Terate. Mbak Gandes menyatakan tertarik untuk bergabung.
Mbak Gandes sharing tentang pengalamannya ngelesi anak-anak di sekitar lingkungan rumahnya. Berkat buku flanel yang dibelinya dan dipelajari, dia bisa memasyarakatkan anak sekitarnya untuk belajar flanel. Aktifitas Mbak Gandes selalu berbasis buku, dari baca buku bisa mengembangkan diri, memotivasi agar tergerak untuk usaha mandiri, bahkan bisa menyejahterakan kehidupan. Pelatihan menulis untuk media massa pun juga ada.
Mbak Gandes meminta masing-masing anggota Goodreads mengenalkan diri. Dimulai dari kursi paling kiri yaitu :
1. Mochtar : Tinggal di Bantul. Mahasiswa UGM Ilmu Budaya Sastra Indonesia. Kegiatan : baca buku selain kuliah.
2. Amalia : Tinggal di Godean. Sedang menunggu panggilan kerja. Kegiatan : menulis blog.
3. Renny : Saya sendiri, tinggal di Pakualaman. Kegiatan : Baca, menulis, nonton film, senam, pokoknya asik.
4. Indri : Mahasiswi. Kegiatan : menulis di media sosial yaitu admin twitter Goodreads Jogja.
5. Desi : Koordinator Goodreads Jogja. Asalnya Madiun tapi di Jogja sejak tahun 2002, tinggal di Gejayan. Penulis novel dan cerpen.
6. Risda : Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia di Wiyata Taman Siswa. Kegiatan : baca dan menulis.
7. Ryan : Tinggal di Selokan Mataram. Sarjana Ilmu Pembangunan Sosial di UPN. Kegiatan : baca dan nonton. Sedang memperdalam Bahasa Perancis dari tahun 2013.
8. Dewi : Tinggal di Pandowoharjo. Kegiatan : konsultan SDM dan mengurus anak, ngajar eskul, membaca, mengajak anak-anak ke museum dan kulineran.
Setelah acara perkenalan anggota Goodreads, Mbak Gandes menjelaskan tentang Jogja Library Center. Layanan JLC meliputi Yogyasiana, majalah dan surat kabar, Kyoto Corner, Internet, Audio Visual dan Budaya Jawa. Setiap bulan JLC membundel koran. Koran lama yang tidak boleh disentuh misalnya Kedaulatan Rakyat tahun 1945 didigitalisasi. Jika butuh datanya maka tidak boleh dicopy tapi cukup difoto saja.
Dulu koleksi umum juga ada lalu dipindah ke Perpustakaan Daerah jalan Tentara Rakyat Mataram No. 4. Koleksi koran yang ada di JLC : Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Jakarta Post, Tribun, Minggu Pagi, Times, Kompas dan beberapa majalah. Sebagai koleksi berharga tentu ada perawatan khusus seperti diberi obat anti rayap, kapur barus maupun diplastik. Semua koleksi JLC tidak boleh dipinjam, hanya boleh dibaca di tempat.
Dua jam terasa cepat berlalu karena obrolan soal buku dan perpustakaan begitu mengasyikkan, tiba-tiba listrik mati sehingga mini theater gelap. Sempat dicetuskan gara-gara ada yang ngomongin buku 1001 hantu Nusantara dan bilang hantu itu tak ada jadi saya bilang hantunya interupsi. Maka kami semua naik ke lantai atas untuk melihat koleksi buku Kebudayaan Nusantara, ada Babad Tanah Jawa, Eksiklopedia Budaya Jawa dan masih banyak lagi.
Pukul 11 siang Kopdar selesai dan tidak lupa Goodreads Jogja memberikan kenang-kenangan kepada pihak JLC. Beberapa anggota Goodreads pulang namun yang lain masih memutuskan untuk tetap berada di lantai atas melihat koleksi buku JLC.
Nah bagi yang ingin berkunjung ke Jogja Library Center bisa pilih waktu ini : Senin - Kamis jam 08:00 - 16:00, Jumat jam 08:00 – 14:30 dan Sabtu 08:00 – 13:00, Minggu tutup.
Untuk kunjungan beramai-ramai (lebih dari 5 orang ), menurut Desi : harus memasukkan surat izin ke Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah di jalan Tentara Rakyat Mataram No. 4. Tunggu dan minta nomer kontak untuk konfirmasi. Biasanya akan disarankan untuk menemui Kabid Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah (seberang samsat) di jalan Tentara Rakyat Mataram No. 29, yang akan ditembusi ke JLC. Pastikan lagi sebelum hari H. Ketika hari H, datang lebih awal (satu jam atau tiga puluh menit sebelum jam kegiatan berlangsung) untuk koordinasi dengan pihak/petugas JLC.
0 comments :
Post a Comment