Sore ini akhirnya aku mengikuti kopi darat GRI Yogyakarta untuk pertama kalinya. Judul acara Plesiran Ngisor Ringin tidak benar-benar di bawah ringin. Sekitar pukul 14.00 (waktu yang dijanjikan untuk bertemu), turun hujan yang agak lebat, meski tak lama. Saat hujan turun, aku masih berjalan dari Jokteng Kulon menuju alun-alun. Sesampainya di alun-alun, menelpon Mbak Iyut, menanyakan lokasi. Mbak Iyut yang masih dalam perjalanan, menyarankan untuk menuju Sasono Hinggil, karena Mbak Ken dan Mbak Ika sudah menunggu di sana.
Benar saja, bukan hanya mereka berdua, ada beberapa rekan yang sudah datang. Kebanyakan nampaknya baru pertama kali datang kopdar, sama sepertiku. Yang membuatku lebih tenang dan tidak terasing, karena ternyata figur Ken itu adalah kakak kelas SMU. Begitu bersalaman dan berkenalan, ternyata memang benar. Bangga deh, punya kakak kelas yang penulis handal.
Foto oleh Iyut Yhs |
Berkenalan juga dengan Pra yang kuli tinta dari Temanggung, Desi yang penulis, Ayu yang pendidik, Mbak Iyut yang dokter, Sanjay yang profesinya 'jalan-jalan', serta beberapa teman-teman lain yang berprofesi sebagai mahasiswa maupun pekerja di beberapa tempat. Sekitar 20 orang terkumpul, dan kami memulai acara dengan perkenalan yang dipimpin oleh Mbak Ken. Kami akhirnya menempati teras Sasono Hinggil, tidak benar-benar di bawah ringin, karena langit yang masih mendung.
Perkenalan nama berlanjut dengan perkenalan lebih rinci secara berpasangan, dengan menyebutkan buku yang sedang dibaca, cerita yang disuka saat kecil, serta buku yang pernah membuat kecewa.
Banyak juga yang membawa pesanan Lutfi, yaitu bacaan untuk disumbangkan; serta pesanan Mbak Iyut, potluck untuk disantap rame-rame. Makanan benar-benar berlimpah, bahkan hingga akhir acara cemilannya tidak habis, sehingga bisa dibawa pulang..he..he.. Yang paling cepat habis mochi yang dibawa Pra. Sepertinya banyak yang kangen makanan khas itu.
Swap books tidak ketinggalan, dan aku mendapatkan beberapa buku yang menarik. Pra yang membawa buku-buku untuk di-swap, terpaksa pulang lebih awal sebelum swap books, karena harus pulang ke Temanggung. Akhirnya buku-buku Pra dijadikan satu dengan merchandise dan buku-buku doorprize kiriman dari Harun dan Roos. Herannya bisa pas pula, hingga akhir tinggal 18 orang, buku dan merchandisenya juga 18 buah, sehingga semua dapat. Walau akhirnya Seto menolak, malu-malu..mungkin karena baru pertama ikut (padahal aku sendiri juga baru sekali ini ikut kopdar, tapi nggak malu-malu swap books & terima buku doorprize..hi..hi..)
Sebelum pulang, Mbak Ken ajak main games dulu dan foto bersama. Acara yang cukup singkat, sekitar 1,5 jam, namun menambah banyak teman untukku.
***
Lapanta oleh Nat
Selepas meninggalkan Jawa Tengah dan memasuki kawasan Daerah Istimewa Jogjakarta tepatnya di Kabupaten Sleman, mendung mulai tampak. Dan tak lama kemudian hujan pun mengguyur. Sesegera mungkin jas hujan kupakai agar tidak basah, terutama buku dan makanan di dalam tas. Tapi setelah jalan sekitar 500 meter, hujan berhenti. Jas hujan pun kembali dicopot.
Namun, begitu masuk kawasan Kraton Jogja, hujan kembali turun dengan derasnya. Kembali plastik tersebut harus membungkus tubuh ini. Ketika sampai di alun-alun selatan, tak tampak satupun orang di bawah pohon beringin seperti tema yang telah direncanakan, yakni Plesiran Ngisor Ringin. Sementara dalam benak muncul pertanyaan, apakah plesirannya jadi digelar? Padahal sudah jauh-jauh datang dengan menjelajahi 7 kabupaten/kota.
Foto oleh Iyut Yhs |
Akhirnya kuparkir motor di Sasono Hinggil dan mencoba menghubungi Lutfi. Satu-satunya anak GRI Jogja yang pernah bertemu sebelumnya. Yang lainnya belum pernah ketemu sama sekali. Ada lagi 2 kawan GRI Jogja yang aku ketahui wajahnya lewat foto selama ini yakni anggota geng ronda Ika dan dokter yang berkali-kali mencari kelimax di hari zaduler sekaligus koordinator kopdar Iyut.
Ternyata Lutfi masih dalam perjalanan. Ketika kutengok ke teras Sasono Hinggil, ternyata sudah ada beberapa orang, salah satunya memakai kaos Goodreads yang kemudian kukenal sebagai Ken. Ia sedang berbincang dengan seseorang yang tampangnya tak asing lagi, yakni anggota geng ronda Ika yang saat itu tidak membawa kentongan dan senter untuk perlengkapan ronda. :-)
Karena cuaca kurang mendukung, akhirnya Plesiran Ngisor Ringin batal digelar, sebagai gantinya jadi Plesiran Nonton Ringin alias dipindah ke Sasono Hinggil sambil nonton pohon beringin di alun-alun. Memang saat itu hujan sudah berhenti, tapi mendung masih menggelayut manja dan enggan beranjak.
Saat plesiran ini, aku bisa ketemu dengan kawan-kawan baru seperti Ken, Iyut, Ika, Desi (maaf saat kenalan sempat salah menyebutkan nama jadi Dwi. :D), Nat, Sanjaya, Wulan, Uci, Putri, Ayu, Kinu, dan lain-lain yang lupa namanya. Maklum, belum sempat banyak berbincang lebih dalam karena harus buru-buru balik ke Temanggung lagi. Hanya sempat sedikit kenalan, keliling melirik buku-buku yang akan di-swap dan melirik makanan-makanan yang ada. (Roos, Echa, sepertinya harus dibuka cabang klub pengunyah di Jogja nih!). Selain itu juga coba mengabadikan lewat kamera foto meski akhirnya kecewa setelah sampai ke kantor. (Kecewanya dijelaskan di akhir catatan saja ya)
Berdasarkan perhitungan survei waktu H-10, aku harus meninggalkan alun-alun selatan pada pukul 15.00 atau paling lambat 15.30. Maka aku tak bisa berlama-lama di tempat ini, meski sebenarnya masih ingin ikut plesiran bareng. Apalagi belum mencicipi makanan yang ada. Setelah serah terima barang yang dibawa ke koordinator Iyut, aku pun pamit balik. Maaf, waktu tak bisa menunggu. (Padahal khawatir dipotong gajinya gara-gara telat ngantor)
Lapanta oleh Pra
Lapanta Kopdar Jogja #3
Judul acara : Plesiran Ngisor Ringin (direvisi jadi: Plesiran Nonton Ringin)
Tempat : Alun-alun selatan
Waktu : 23 Mei 2010, jam 14.00 – 16.00
Pertemuan alias kopi darat Goodreads Indonesia cabang Jogja yang ketiga ini, kembali diawali dengan bincang-bincang seru di threat ‘Yogyakarta’. Karena dua pertemuan terdahulu selalu dilakukan di dalam ruangan, maka untuk kopdar kali ini sepakat diadakan di bawah pohon beringin di alun-alun selatan, biar adem. Agar lebih terasa Jogja-nya, kopdar kali ini diberi nama “Plesiran Ngisor Ringin” :)
Namun apa daya dikata, rencana tetaplah hanya sekedar rencana. Siang itu langit Jogja mendung dan di beberapa tempat mulai turun hujan. Tepat pukul 14.00, waktu yang disepakati sebagai waktu kopdar, hujan pun turun di alun-alun selatan, tetapi para Goodreaders Jogja pantang menyerah, satu per satu mulai berdatangan ke alun-alun selatan menembus hujan (ahahaa....lebayy banget deh). Kopdar pun terpaksa pindah ke tempat yang lebih aman dari guyuran hujan, yaitu di depan pohon beringin, di teras gedung Sasono Hinggil.
Peserta kopdar kali ini lebih banyak dibandingkan kopdar sebelumnya, yaitu 18 orang. Ada Niken a.k.a Ken Terate -yang baru meluncurkan novel terbarunya ‘Jurnal Jo: Online’-, Iyut, dan Lutfi yang telah menjadi peserta tetap kopdar GRI Jogja, Natty dan Sanjaya yang ternyata teman waktu SMA, Putra dan Putri yang kakak – adik, Ika (yang ditodong nulis lapanta), Ayuk, Uci, Indri, Vita, Renny, Desi, Seto, Yanwar, Kinu, dan peserta terjauh yang mengaku buruh media dari Semarang (yang sekarang berkantor di Temanggung) Pra. Tentu saja tidak ketinggalan peserta terimut yang tak pernah absen meramaikan kopdar kita, Petra :)
Kopdar diawali dengan perkenalan, semua yang datang diminta Niken berdiri membentuk lingkaran. Masing-masing orang harus menyebutkan namanya dan nama teman-teman yang berdiri di sebelah kanannya. Setelah itu perkenalan lebih dalam dilakukan secara berpasangan. Setiap pasangan diberi waktu 10 menit untuk saling ngobrol, kemudian menceritakan tentang diri pasangannya itu kepada teman-teman yang lain. Ada tiga hal utama yang harus diketahui tentang pasangannya, yaitu buku yang sedang dibaca, buku/cerita favorit semasa kecil dan buku yang dianggap mengecewakan. Ternyata untuk bacaan favorit masa kecil, banyak yang menyukai serial Lima Sekawan, Donald bebek, komik, maupun kisah Oki & Nirmala dari majalah Bobo (dari bacaan favorit masa kecil ini bisa ditebak yang bersangkutan termasuk angkatan jadulers atau bukan :D).
Acara kemudian dilanjutkan dengan mengumpulkan buku sumbangan yang dikumpulkan ke Lutfi (untuk disumbangkan ke perpustakaan di Desa Sambak, Magelang). Mulanya Lutfi senang banget menerima buku-buku sumbangan dari teman-teman, tetapi kemudian berganti menjadi bingung bagaimana cara dia membawa pulang semua buku tersebut, apalagi ketika tahu Uci dan Indri membawa dua dus buku untuk disumbangkan, ditambah pakaian bekas dari Iyut hehehe. Selanjutnya potluck pun mulai dibuka untuk disantap rame-rame. Buanyaaaaakkkk bangeeetzzz. Mulai dari kue moci Semarang, aneka biscuit, kacang garing, aneka snack ringan, brownies hingga es krim. Dijamin peserta plesiran ini tidak akan kelaparan :D
Acara yang ditunggu pun tiba, yaituuuu book swap. Tetapi kali ini hanya ada 9 orang yang membawa buku untuk di-swap. Pra yang membawa buku untuk di-swap malah pamit pulang duluan karena harus melanjutkan perjalanan ke Temanggung. Buku-buku dan merchandise GRI dari Pra akhirnya disatukan dengan buku-buku kiriman dari Harun & Roos Jakarta untuk dijadikan doorprize. Hebatnya, jumlah doorprize bisa sesuai dengan jumlah peserta sehingga setiap orang mendapatkan doorprize. Pembagian doorprize dilakukan dengan undian supaya adil. Pada kopdar kemarin Iyut juga membawa merchandise Goodreads berupa kaos dan tas goodreads, yang cukup laku dibeli teman-teman.
Hari pun beranjak sore. Sebelum pulang, Ken mengajak teman-teman melakukan games. Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Setiap kelompok berdiri membentuk lingkaran dan saling berpegangan tangan saling silang, kemudian dengan segala cara harus diupayakan hingga jalinan tangan tersebut bisa terurai tanpa melepaskan pegangan dan para peserta dalam kelompok kembali berbentuk lingkaran. Setelah berhasil, peserta kemudian digabung menjadi satu kelompok besar untuk mengulangi games tersebut, seru dan asyik karena jalinannya makin ruwet, dan entah bagaimana, in the end terbentuklah dua lingkaran ^^.
Tentu saja kopdar ini tak lupa menyertakan acara foto bersama sebagai penutup. Para goodreaders Jogja yang sepertinya memang berbakat menjadi foto model, habis-habisan berpose di depan kamera 1…..2…..3……chiiiiizzzzz ahahaaa… :D
Hari sudah sore. Semua orang senang, perut kenyang, obsesi foto sudah terpuaskan, es krim pun sudah mencair. Yup!!! Waktunya pulang, kawanz. Rencana kopdar berikutnya belum ditentukan, tetapi semua sepakat untuk membicarakannya di threat ‘Yogyakarta’. Semoga kopdar berikutnya lebih seru, lebih banyak yang datang, dan lebih banyak doorprize tentunya heheheee. Ciao… ^.^
Lapanta by: ik@ yg lg belajar nulis ^^
0 comments :
Post a Comment